Jumat, 15 Januari 2010

GERAKAN ANTI KORUPSI di DEPAN ISTANA NEGARA

Gerakan Rakyat Anti Korupsi melakukan aksi di Istana Negara. Mereka yang terdiri dari OKP dan Mahasiswa serta beberapa aktivis LSM/NGO bersama-sama melakukan aksi secara terus-menerus guna mendesak Persidangan Koruptor kelas KAKAP di Propinsi Bengkulu dapat dilakukan segera mungkin.

Gerakan ini menginspirasikan serta membutuhkan dukungan rakyat di Propinsi Bengkulu, oleh karenanya Gerakan Rakyat Anti Korupsi ini sudah saatnya dipersatukan dengan gerakan rakyat yang lebih luas dengan melibatkan banyak organisasi maupun kelompok-kelompok tertindas lainnya.
Dalam waktu dekat, gerakan mahasiswa akan disupport oleh organisasi rakyat lain. Mereka para petani, nelayan, pedagang, pegawai negeri (PNS), pengusaha maupun sektor lainnya sudah memberikan sinyal dukungan baik moril maupun materiil jika para mahasiswa kita yang akan memanggil.


Kejaksaan Agung RI harusnya sesegera mungkin melimpahkan Berkas Perkara kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Karena Jika Perkara ini tidak ditangani serius maka Kejaksaan Agug RI telah memberikan kesempatan bagi pelaku untuk mengulangi perbuatannya serta menghilangkan barang bukti berkaitan dengan perkara.


Disisi lain, jika Kejaksaan Agung RI memang lalai dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai Jaksa Negara yang berwenang untuk menuntut kerugian negara, maka KPK dapat mengambilalih tugas dan kewajiban Jaksa Agung. dan karena itu pula Sudah seharusnya semua sektor apapun dan dimanapun rakyat berada di Propinsi Bengkulu dipersatukan dalam suatu gerakan rakyat Propins Bengkulu.






























Vox Vopuli Vox Dei

Rabu, 06 Januari 2010

Semangat Darah Juang Mahasiswa

Untuk Semangat teman-teman mahasiswa Propinsi Bengkulu, berikut ini dapat di simak lagu "DARAH JUANG" dari Goup Band LONTAR, bersemangat lah dalam perjuangan mahasiswa yang mendengungkan reformasi total terutama penegakan hukum bagi koruptor DISPENDAGATE II yang saat ini masih belum disidangkan..


Gerakan mahasiswa lah yang menjadikan republik ini demokratis, jangan hentikan gerakan reformasi dengan Fizza lezat yang diberikan oleh penguasa untuk mengalihkan gerakan reformasi...lihat lah tidak ada perubahan sedikitpun untuk rakyat...tetap saja rakyat masih terasing dalam pembangunan....
Jangan Terkecoh dengan baliho setiap simpang yang terpampang hingga pelosok desa...faktanya korupsi masih merajalela di Bumi Raflesia...
Sekarang telah kita dengungkan "GOLPUT dalam PILKADA GUBERNUR PROPINSI BENGKULU adalah PILIHAN, JIKA DISPENDAGATE II tidak diadili"

Kamis, 24 Desember 2009

SERUAN RAKYAT : GOLPUT PILGUB BENGKULU jika DISPENDAGATE II TIDAK DIADILI












Pemilihan dari Pemilihan terus berlangsung, dapat kita lihat proses demokrasi yang sangat membosankan bagi Rakyat ketika pemilihan RT, RW, KADES, PILLEG, PILPRES dan selanjutnya akan menghadapi PILKADA Gubernur Propinsi Bengkulu untuk 2010.

Bertubi-tubi rakyat diminta untuk memilih pemimpinnya, "inilah demokrasi" kata teoritis itu sambil dibelakangnya membawa poster calon Gubernur. Dengan dalih hasil survey beserta lembaran kuisioner yang "mungkin" diisi para penjaja yang digaji dari lembar survey yang terisi mengobral bahwa calon itu sangat kuat jika berpasangan calon ini dan selanjutnya hasil survey itu dijadikan kitab bagi dia mengobral proposal survey selanjutnya..

Disisi lain, Media Massa (Koran, Tv) menjadi yellow pages bagi rakyat dalam memilih menu, ya..menu apa saja ada koq, dari mobil, racun, pupuk, lelang, tanah, kebun. alat pencuci perut, obat kuat laki-laki, hingga Calon Gubernur Propinsi Bengkulu. Menu ini disuguhkan dengan cara promosi produk barang, kehebatan calon hingga promosi para keluarga yang haus kekuasaan juga...Suguhan untuk rakyat memang banyak ragam, ada dalam bentuk berita menjelek-jelekkan, ada isyu sampai ada berita bergambar sambil tersenyum..

Disisi lain, sehabis baca dan menonton media massa, rakyat kita kembali mencari cangkulnya yang belum diasah (bahkan bantuan handtractor pun harus kredit), mereka berangkat ke tanah yang tandus dan belum diberi pupuk, ada juga yang punya sawit 1/4 Ha dan harga yang murah, ada juga sih yang punya kebun karet 1 Ha tetapi sebahagian tidak bergetah.
Para pedagang pun sibuk menata jualannya dipinggir jalan sembari melihat apakah ada satpol PP yang akan mengusir mereka. para PNS sibuk mencari penghasilan tambahan disamping gaji mereka yang terpotong dengan pinjaman di Bank dengan jaminan SK mereka.

Tidak akan ada perubahan yang mendasar apapun bagi rakyat jika pemimpinnya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme...